Ketercelaan Harta



“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munaafiquun: 9)

Barangsiapa harta dan keluarganya mengalahkan atas apa yang ada di sisi Allah, maka sungguh dia mendapatkan kerugian yang besar. Sering kali kita lihat dewasa sekarang ini tidak mampu memegang amanah harta dan keluarga. Semakin mereka miliki maka semakin mereka bertambah jauh dari Tuhannya.

Anak Adam akan berkata, “hartaku… hartaku…!!!” harta yang manakah mereka cari? Tidaklah harta yang mereka miliki kecuali apa yang habis dimakan dan kini telah musnah, apa yang mereka pakai dan kini menjadi usang, dan apa yang mereka telah sedekahkan dan itu telah berlalu.

Adapun mereka yang selalu dipermainkan oleh harta dunia adalah mereka yang selalu menggantungkan tangan di lehernya alias medit, pelit bin kikir. Pada dasarnya memang akan datang suatu kaum yang tidak akan pernah merasa kelaparan, selalu memakan makanan terbaik di dunia, memakai pakaian yang paling baik motif dan keindahannya tetapi jiwa mereka tidak akan pernah merasa puas dengan yang banyak. Mereka menikmati dunia dari pagi hingga senja dengan tenangnya. Mereka telah menjadikan harta mereka sebagai Tuhan selain Tuhan mereka. Adzan berkumandan ia masih tetap sibuk dengan urusan dunianya. Semakin mereka miliki harta dunia maka semakin mereka menjauh dari Tuhannya dan mereka semakin menghamba kepada dunianya.

Harta adalah cobaan yang selalu bersembunyi di balik kesenangan dan pemenuhan kebutuhan. Ia tidak akan pernah memperlihatkan jati dirinya yang sesungguhnya kecuali mata seorang muslim harus lihai dalam membedakan antara hak dan bathil. Ia adalah salah satu penghambat seorang hamba di padang mahsyar kelak nanti. Maka jika kebutuhan duniamu telah engkau peroleh maka perbanyaklah rasa syukur dengan lisan yang dibuktikan dengan perbuatan.

Kikir berkarat-karat akan semakin berkarat bagi mereka yang selalu menumpuk harta tanpa tujuan yang jelas. Jika tujuan hidup hanya untuk dunia semata, maka carilah duniamu sebanyak-banyaknya, tidaklah engkau mendapatakan duniamu itu kecuali apa yang telah ditetapkan sebagai rezki untukmu. Dan tidak akan sampai ajal seorang hamba kecuali rezkinya di dunia telah dicukupkan. Stok rezkinya sudah habis.

Di dalam hati manusia pasti akan ada rasa betah dan cinta kepada keluarga termasuk cinta kepada anak-anak. Seringkali keluarga juga adalah menjadi penyebab kita lalai mengingat Tuhan bahkan menjadi biangnya dalam melakukan dosa. Tidak jarang istri para pejabat selalu kompor-komporin suaminya untuk cepat kaya. Sudah kepalan tanggung sang suami mau tidak mau agar istrinya berhenti merengek jalan satu-satunya cepat kaya adalah dengan korupsi.

Kelemahan laki-laki memang ada pada diri wanita. Sang Romeo bergelar Kaisar dengan gagah perkasa, tidak ada rasa gentar melawan musuh, segala tantangan akan dilaluinya, ‘gunung kan kudaki, lautan kan kuseberangi’, katanya. Tetapi malah takluk dan tunduk di bawah kaki Juliet sang putri Romawi. Kelemah lembutan wanita mampu menghancurkan satu Negara oleh karena yang berada di bawah kekuasaannya adalah laki-laki prajurit gagah nan perkasa.

Sangking betahnya kita kepada anak-anak, kemauannya pun selalu kita ingin turuti. Seringkali rengekan anak-anak memilukan dan memekikkan telinga. Hanya karena tidak mampu mengurusi keinginannya banyak tuh orangtua-orangtua ditendang oleh anaknya. Jika orangtua tidak mengajarkan agama dan tata kesopanan kepada anak-anaknya, suatu saat ia akan menjadi penghambat akan kesalehan orangtuanya. Jika orangtua lemah kepada anak-anaknya, ia hanya menemukan dirinya berakhir pada kedua kemungkinan, yaitu menuruti keinginan anak-anaknya atau tunduk di bawah keinginan anak-anaknya.

“Cinta harta dan kehormatan adalah dua hal yang menumbuhkan kemunafikan di dalam hati, sebagaimana air yang menumbuhkan rerumputan”



Sumber : facebook.com

Labels:

Post a Comment

Smaya >> Kebijakan Komentar
Kami senang dengan komentar yang santun
Baca Kebijakan Berkomentar kami sebelum berkomentar.

SMA YAPIP MAKASSAR SUNGGUMINASA

{facebook#https://www.facebook.com/100012173117216} {twitter#https://twitter.com/schoolyapip/} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/110901565791389610503} {pinterest#https://id.pinterest.com/mkssungguminasa/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UC-S_QsY5fXShgK_uu5-ezzw} {instagram#https://id.instagram.com/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget