June 2015

3:59 AM , ,
Citra galaksi NGC 1097

NGC 1097 terletak pada jarak 45 juta tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Fornax. Di tengah galaksi ini bersemayam lubang hitam supermasif yang secara bertahap mengisap materi di sekitarnya. Sesaat daerah di sekitar lubang hitam tersebut bersinar kuat dengan radiasi yang berasal dari materi yang jatuh.

Sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Dr Kyoko Onishi dari Graduate University for Advanced Studies (SOKENDAI) di Jepang menetapkan bahwa NGC 1097 merupakan rumah dari lubang hitam yang memiliki massa 140 juta kali lebih masif dari massa matahari kitaSebagai perbandinganlubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti tergolong ringan, dengan massa sekitar 4 juta kali dari massa matahari kita.

Cincin disekitar lubang hitam NGC 1097 ini penuh dengan pembentukan bintang baru. Arus masuk materi  menuju bar pusat galaksi menyebabkan cincin tersebut diterangi dengan bintang-bintang baru. Cincin tersebut membentang sekitar 5.000 tahun cahaya, meskipun lengan spiral galaksi terus memanjang puluhan ribu tahun cahaya di luar cincin itu.

Sebuah gambar komposit dari daerah inti galaksi spiral NGC 1097. Dengan mempelajari gerak dua molekulALMA mampu menentukan bahwa lubang hitam supermasif di pusat galaksi ini memiliki massa 140 juta kali lebih masif dari matahari kitaData ALMA menunjukkan HCO+ atau formylium (merahdan HCN atau hydrogen cyanide (hijau/jingga) yang ditumpangkan pada gambar optik yang diambil oleh Hubble Space Telescope.

Dengan menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Arrayatau ALMApara astronom mengukur massa lubang hitam supermasif di pusat galaksi spiral NGC 1097.

Awalnya, Dr Onishi dan rekan penulis mengukur distribusi dan gerakan dua molekul hidrogen sianida dan formylium dekat kawasan pusat NGC 1097.

Mereka kemudian membandingkan pengamatan ALMA dengan beragam model matematika, masing-masing menghasilkan massa  berbeda dari lubang hitam supermasif tersebut.

Model yang 'paling cocok' untuk pengamatan yang berhubungan dengan lubang hitam ini adalah model dengan berat di sekitar 140 juta massa matahari.


Hasil ini diterbitkan secara online dalam Astrophysical Journal.

3:43 AM ,
Gambar warna asli lapisan kabut di atmosfer Titan.

Bulan terbesar SaturnusTitanadalah objek planet pertama yang diketahui selain bumi yang memiliki angin kutub anehPengorbit NASA Cassini yang menyelidiki Saturnus sejak tahun 2004telah mengukur bukti efek ini saat terbang melalui atmosfer Titan dan ekor magnetiknya selama terbang melintas 23 kali.

Dalam sistem tata surya kita, objek yang memiliki curah hujansungai dan lautan bisa dihitung dua jariBumidan bulan Saturnus, TitanKeduanya juga berbagi atmosfer tebal, tanah berbatu dan lempeng tektonikdan sekarangmereka memiliki satu hal lagi yang sama, yakni angin kutub yang menarik gas dari atmosfer mereka keluar ke ruang angkasa.

Para astronom menggunakan instrumen Cassini Plasma Spectrometer (CAPS) untuk melakukan studi ini. 

Bukti itu datang dalam bentuk elektron dengan energi tertentu - 24,1 volt elektron - dan para peneliti mengetahui bahwa elektron ini berasal dari interaksi partikel dengan cahaya.

"Atmosfer Titan terutama terdiri dari nitrogen dan metanadengan tekanan 50% lebih tinggi pada permukaannya dibanding di Bumi," kata Andrew Coates, dari University College London Mullard Space Science Laboratoryyang memimpin penelitianmengatakan dalam sebuah pernyataan. "Data dari CAPS membuktikan beberapa tahun yang lalu bahwa atmosfer atas Titan kehilangan sekitar tujuh ton hidrokarbon dan nitril setiap hari, tetapi tidak menjelaskan mengapa hal ini terjadiStudi baru kami memberikan bukti mengapa hal ini terjadi."



"Meskipun Titan 10 kali lebih jauh dari matahari dibanding Bumi, bagian atas atmosfernya masih bermandikan cahaya," kata Coats dalam pernyataannya"Ketika cahaya menghatam molekul di ionosfer Titanitu menyemburkan elektron bermuatan negatif dari molekul hidrokarbon dan nitrilemeninggalkan partikel bermuatan positif di belakangnya."

Di Bumiefek partikel bermuatan yang sama di atmosfer menarik mereka di sepanjang medan magnet planet inidi mana mereka dapat melarikan diri di kutubMeskipun Titan adalah satu-satunya objek lain di tata surya yang dikenal memiliki pola seperti inipara peneliti juga mengatakan bahwa hal serupa mungkin juga terjadi Mars dan Venus.

Elektron yang baru dibuat kemudian ditarik pergi di sepanjang medan magnet Saturnus dan membentuk medan listrik mereka sendiriyang cukup kuat untuk menarik partikel bermuatan positif dan keluar dari atmosfer.


Sumber : google.com

5:03 AM ,
Ilustrasi planet Kepler-138 b. Ini adalah planet alien pertama yang lebih kecil dari Bumi dengan massa dan radiusnya sudah di ukur. Planet ini berjarak 200 tahun cahaya dari Bumi

Para astronom berhasil menemukan exoplanet baru yang berjarak 200 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Lyra. Exoplanet ini memiliki ukuran sama seperti planet Mars yang ada di Tata surya kita dan menjadikannya planet alien paling ringan yang mengorbit sebuah bintang yang normal, kata para peneliti.

Dalam beberapa dekade terakhir, para astronom telah mengkonfirmasi keberadaan 1.800 exoplanet atau planet yang mengorbit bintang lain selain matahari kita. Namun, menghitung massa planet kecil berbatu seperti Mars atau Merkurius lebih sulit dibanding planet yang lebih besar, seperti gas Jupiter atau Saturnus.

Para astronom membuat penemuan ini setelah mengukur ukuran dan massa planet Kepler-138 b, sebuah planet yang mengorbit bintang katai merah yang disebut Kepler-138. Mars hanya memiliki 53 persen ukuran bumi (atau hanya setengah ukuran bumi), sehingga Kepler-138 b lebih kecil dari Bumi.

Para ilmuwan mengukur massa exoplanet dengan melihat seberapa kuat medan gravitasinya menarik bintang induknya; planet kecil memiliki massa kecil, dan tarikan gravitasinya juga lemah pada bintang induknya sehingga massa planet seperti ini lebih sulit dideteksi. Dengan demikian, beberapa exoplanet seukuran Bumi memiliki massa yang belum diukur.

"Kepler-138 berjarak lebih dari 10 juta kali lebih jauh dari kita dibanding matahari kita," kata pemimpin penulis studi Daniel Jontof-Hutter, astronom di Pennsylvania State University di University Park.

Bintang Kepler-138 adalah rumah bagi tiga exoplanet, penelitian sebelumnya telah mengkonfirmasinya dengan mendeteksi sedikit peredupan cahaya bintang yang terjadi di setiap salah satu dari planet tersebut melintasi di depannya. Dua planet tersebut adalah Kepler-138 c dan Kepler-138 d, masing-masing memiliki lebar sekitar 1,2 kali lebar bumi. Yang ketiga adalah Kepler-138 b, hanya memiliki lebar setengah lebar Bumi sehingga ia seukuran Mars.

Data perbandingan Kepler-138b dengan Mars dan Bumi

Dalam studi baru ini, para astronom menyelidiki Kepler-138, sebuah bintang katai merah yang dingin dan redup dengan massa hanya sekitar setengah dari massa matahari. Kepler-138 terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Lyra.

Ketiga exoplanet ini mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. Kepler-138 b hanya membutuhkan waktu 10 hari untuk menyelesaikan orbitnya, Kepler-138 c membutuhkan hampir 14 hari dan Kepler-138 d membutuhkan sekitar 23 hari.

Dengan menggunakan wahana NASA Kepler, para peneliti melihat bagaimana perang gravitasi tarik-menarik antara exoplanet ini mempengaruhi panjang orbitnya. Karena kekuatan tarikan gravitasi planet ini secara langsung berhubungan dengan massanya, sehingga para ilmuwan mampu menimbang ketiga planet ini.

Para astronom menemukan bahwa Kepler-138 b memiliki massa hanya sekitar 6,7 persen dari massa Bumi, dan hanya dua pertiga dari massa Planet Mars. "Kepler-138 b adalah exoplanet pertama yang lebih kecil dari Bumi yang ukuran dan massanya sudah diukur," kata Jontof-Hutter

Dunia alien yang dikenal sebagai planet yang kurang masif adalah PSR B1257 + 12 b, yang diperkirkan memiliki massa hanya 2 persen dari massa Bumi. Namun, planet ini tidak mengorbit bintang normal, melainkan mengelilingi sebuah pulsar sisa-sisa ledakan supernova padat dan berputar cepat.  Mengetahui massa dan lebar Kepler-138 b membantu para peneliti menghitung kepadatannya dan hal tersebut menunjukkan ia memiliki komposisi murni berbatu.

Meskipun Kepler-138 b mungkin memiliki kemirip massa dan lebar dengan Mars, tapi planet ini jauh lebih dekat dengan bintangnya, dengan demikian lebih panas, yang berarti sangat berbeda dengan Mars, kata  Jontof-Hutter. "Bahkan ketiga planet yang mengorbit Kepler-138 mungkin terlalu panas untuk mempertahankan air cair di permukaannya," kata Jontof-Hutter.

Di planet terluar sistim ini, suhu permukaan sekitar 250 derajat Fahrenheit (120 derajat Celsius), sedangkan di planet terdalam suhu sekitar 610 derajat F (320 derajat C).

Para ilmuwan menerbitkan secara rinci temuan mereka di Jurnal Nature.

SMA YAPIP MAKASSAR SUNGGUMINASA

{facebook#https://www.facebook.com/100012173117216} {twitter#https://twitter.com/schoolyapip/} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/110901565791389610503} {pinterest#https://id.pinterest.com/mkssungguminasa/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UC-S_QsY5fXShgK_uu5-ezzw} {instagram#https://id.instagram.com/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget